• Mesin Las Korea
  • Mesin Las

Perbedaan Mesin Las AC dengan Mesin Las DC

Perbedaan Mesin Las AC dengan Mesin Las DC - Keuntungan-keuntungan pada Mesin Las D.C antara lain:

  • Busur nyala stabil
  • Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut
  • Dapat digunakan untuk mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP
  • Dapat digunakan untuk mengelas pada tempat yang lembab dan sempit

Keuntungan-keuntungan pada mesin las A.C, antara lain:

  • Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos pada rigi-rigi las
  • Perlengkapan dan perawatan lebih murah


Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel, dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada konstruksinya.

Besar ampere yang dihasilkan mesin dapat dilihat pada skala ampere. (Mesin Las)
read more →

Jenis Mesin Las

Jenis Mesin Las - Jenis Mesin Las ada 2 (dua) macam, yaitu:
1. Mesin Las Arus Searah (Mesin Las D.C / Direct Current)
2. Mesin Las Arus Bolak-Balik (Mesin Las A.C / alternating Current)



Pemasangan kabel skunder, pada mesin las D.C dapat diatur / dibuat menjadi DCSP atau DCRP.

  • Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub negative mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub positif maka disebut hubungan polaritas lurus (D.C.S.P). Pada hubungan D.C.S.P, panas yang timbul, sepertiga memanaskan elektroda dan dua pertiga memanaskan benda kerja. Berarti benda kerja menerima panas lebih banyak dari elektroda.
  • Bila kabel elektroda dihubungkan kekutub positif mesin, dan kabel masa dihubungkan kekutub negative maka disebut hubungan polaritas terbaik (D.C.R.P)


catatan:
DCSP = direct current straight polarity
DCRP = direct current revers polarity


  • Pada hubungan D.C.R.P, panas yang timbul, dua pertiga memanaskan elektroda dan sepertiga memanaskan benda kerja. Berarti elektroda menerima panas yang lebih banyak dari benda kerja
  • Kapan dipergunakan D.C.R.P, tersebut?

         Ini tergantung pada :
         - bahan benda kerja
         - posisi pengelasan
         - bahan dan salutan elektroda
         - penembusan yang diinginkan

Pada Mesin Las A.C, kabel masa dan kabel elektroda dapat dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.

 (Mesin Las)
read more →

Flux Cored Arc Welding

Flux Cored Arc Welding - Fluks yang berintikan proses las busur diperkenalkan pada awal tahun 1950 merupakan modifikasi dari proses pengelasan MIG/CO2, di mana kawat padat diganti dengan fluks yang berintikan yaitu elektroda kawat, kawat di dalam tabung diisi dengan penambahan fluks dan paduan.


Proses ini semakin meningkat popularitasnya. Hal ini digunakan untuk lebih dari 20% dari las busur. FCAW Beberapa masih menggunakan CO2 melindungi, tetapi penggunaan fluks berintikan kawat saja meningkat. Dalam banyak kasus, kabel flux-cored sendiri menghasilkan lasan sama atau lebih baik dari logam asli dan penggunaannya menghilangkan kebutuhan untuk peralatan perisai gas dan biaya gas.


Definisi dan konsep FCAW 
FCAW adalah proses di mana koalesensi dihasilkan oleh pemanasan dengan busur listrik antara elektroda habis terus menerus tubular dan pekerjaan. Elektroda ini fluks diisi yaitu fluks terkandung dalam elektroda yang berongga. Selain paduan fluks, mineral dan besi dalam inti dapat memberikan perlindungan tambahan dan kontrol komposisi.

Elektroda fluks berintikan adalah digulung dan dipasok ke busur sebagai kawat terus menerus seperti pada pengelasan CO2. Fluks dalam kawat menyediakan diperlukan perisai dari kolam las. Perisai tambahan mungkin (atau tidak mungkin) diperoleh dari gas eksternal disediakan (CO2 misalnya) atau campuran gas.


Prinsip Operasi FCAW 
Seperti dijelaskan di atas, FCAW memanfaatkan panas busur antara fluks dikonsumsi terus makan berintikan elektroda dan pekerjaan, Panas busur mencair permukaan logam dasar dan akhir elektroda. Logam meleleh dari elektroda ditransfer melalui busur untuk pekerjaan potong di mana ia menjadi disimpan logam las.

Perisai diperoleh dari disintegrasi bahan yang terkandung dalam fluks cored elektroda. Pelindung tambahan dapat diperoleh dari sebuah amplop gas dipasok melalui nozzle ke area busur. Bahan dalam elektroda menghasilkan gas untuk melindungi dan juga menyediakan deoxidizers, ionizers, agen pemurnian dan dalam beberapa kasus paduan unsur (untuk kontrol komposisi).
Bahan ini membentuk slag glasslike, yang lebih ringan di berat daripada disimpan las logam dan yang mengapung pada permukaan lasan sebagai penutup pelindung. Elektroda fluks berintikan dimasukkan ke dalam busur otomatis dari kumparan. Busur dijaga secara otomatis dan perjalanan busur baik secara manual maupun dengan mesin. (Mesin Las)
read more →

Tips Sebelum Membeli Mesin Las

Tips Sebelum Membeli Mesin Las - Untuk Anda yang ingin memulai usaha di bidang industri logam, mengharuskan anda untuk menambah investasi mesin las. Seringkali kita bingung untuk memilih mesin las akan kita digunakan. Pilihan jenis  mesin las sangat banyak, juga daya listriknya beragam, ditambah lagi jenis mesin las yang begitu banyak membuat kita harus teliti sebelum membeli.


Agar  tidak salah memilih membeli mesin las yang tidak sesuai dengan kebutuhan dengan daya tahannya tidak  handal kiranya perlu kita pahami beberapa tips memilih mesin las yang akan kita beli berikut ini:

1.  Sesuaikan Jenis Usaha
Sebelum membeli mesin las perlu dilihat kesesuaian antara mesin las dengan pekerjaan kita. Pekerjaan berat dengan ketebalan plat lebih dari sepuluh millimeter maka mesin las jenis Mig 350A ke atas, lebih cocok untuk dipilih. Untuk plat yang ketebalannya kurang dari lima millimeter bisa memilih Mig 250 ke bawah.

Pekerjaan yang halus dan mensyaratkan kebersihan paling cocok menggunakan mesin las jenis Tig. Tinggal menyesuaikan ketebalan material yang di las untuk memilih seberapa besar kapasitas amper mesin las yang sesuai. Sedangkan untuk pekerjaan kasar dengan nilai toleransi tinggi kita bisa menggunakan

2.  Sesuaikan Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi yang rendah bisa dikerjakan secara manual akan tetapi kalau usaha kita sudah memiliki kapasitas produksi yang tinggi kita sudah harus beralih ke mesin yang otomatis. Maka pilihan kita jatuh pada mesin las SAW dengan segala variannya. Atau Roboweld untuk otomasi mesin Mig kita. Dan kalau diperlukan mesin las Robot yang menggunakan teknologi komputerisai.

3.  Sesuasikan Daya Terpasang di Workshop

Kadang kala kita tidak melihat konsumsi daya pada mesin yang kita beli sehingga tidak bisa kita gunakan karena listrik di workshop tidak memadai, jadi pastikan daya mesin lebih kecil dari daya di workshop.

Apabila kita menggunakan Genset sebagai sumber daya, maka mesin las jenis trafo lebih direkomendasikan, karena lebih tahan terhadap fluktuasi tegangan maupun frekwensi yang biasa terjadi pada genset. Apabila daya yang terpasang adalah listrik dari PLN, perlu kita memilih mesin las jenis Inverter. Dengan demikian kita bisa menghemat listrik sampai setengah dari mesin las jenis Travo.

Akan tetapi kalau kondisi memaksa kita harus menghemat daya dengan menggunakan mesin las Inverter sedangkan daya kita dari genset maka harus dipastikan dengan dilakukan pengecekan secara berkala pada genset agar output genset stabil.

4.  Memiliki dutycycle yang cukup
Mesin yang ideal memiliki dutycycle sampai 100% akan tetapi sangat jarang sekali, kalaupun ada harganya pasti sangat mahal. Mesin yang ada di pasaran biasanya memiliki dutycycle 30% sampai 60%. Akan tetapi kita tidak boleh percaya dengan label yang tertera di mesin perlu dibuktikaan dengan memakai mesin las tersebut baru ketahuan dutycycle yang sebenarnya.

5.  Pilih Mesin Las yang Memiliki After Sale Service
Yang juga penting dalam membeli mesin las adalah after sale. Perhatikan juga, apakah after sales tersebut diberikan dari pabrik atau penjual. Jangan sampai pekerjaan kita terhambat hanya karena kendala mesin las. Banyak penjual yang menjanjikan garansi yang baik  tetapi seringkali harus membawa mesin ke kantor pusat yang jauh untuk melakukan servis, jadi butuh waktu lama bila ada kerusakan. Kalau perlu penjual bisa memberi jaminan servis di lokasi atau bila perlu membawa mesin tidak lebih dari tiga hari dengan tambahan ada mesin pengganti. (Mesin Las)
read more →